"Hari
ini. Rabu 14 Agustus 2013. Pukul 09.21 WIB. Gua resmikan, blog ini, dibuka
!" *gunting tali merah
DONG! Gong pun dipukul. Semuanya bersorak gembira. Ada yang loncat loncatan saking senengnya. Ada yang nangis saking terharunya. Bahkan sampe ada yang pingsan dan harus dibawa ke rumah sakit karena asmanya kumat ditengah keramaian. Gua pun turun dari panggung peresmian dan berjalan menyapa mereka. Gua terus berjalan di atas karpet merah yang berkilauan menuju sebuah pintu besar berwarna keperakan. Pintu itu sudah keliatan tua dengan besi bulat yang tertempel di tengahnya. Modelnya mirip pintu - pintu istana yang ada di film zaman pertengahan.
"Jadi, ini sebuah istana?" tanya gua terhadap diri sendiri.
Gua mengetuk pintu itu dan masuk ke dalam. Sebuah Aula besar dari marmer terhampar di hadapan gua. Lengkap dengan perabot perabot mahal berkilauan menghiasi sudut sudutnya. Di tengahnya ada sebuah tangga yang membelah ke kiri dan ke kanan. Gua tertahan dengan pemandangan ajaib ini. Siapa yang tinggal di istana ini? Raja? Presiden? Bisnisemen? atau jangan jangan Bill Gates?! Woa, gua mau minta "Ipad" kalo dia beneran tinggal disini. Eh, itu steve jobs ya?
Pikiran gua terbang melayang jauh ke angkasa. Saking jauhnya gua bisa ngeliat
planet mars dengan alien di sampingnya.
Masih terjebak dalam fantasi, gua berjalan jalan keliling aula. Sampai tiba tiba, ada suara aneh terdengar menggema di seluruh aulau. Suaran itu mirip seperti geraman binatang buas. Insting gua menyuruh gua untuk siaga. Tiba tiba, dari atas aula jatuh seekor hewan raksasa. Seekor Tyranosaurus Rex ! dengan Om Indana Jones terikat diatasnya !
"Tolooong ! Tolong sayaaaaa!" Teriak Om Indiana
"Grrrrraaaawwwgh"
Geram sang T-Rex.
DUH ! Nafasnya bau banget ! Campuran bau mulut prasejarah dan manusia merupakan bau terburuk yang pernah gua cium. Apa mereka ngga diajarin untuk gosok gigi tiap malem??
"Tenang om indiana, gua akan menyelamatkanmu." Sahut gua dengan tangan menutup hidup.
Masih menahan nafas, gua merogoh isi tas gua yang tiba tiba muncul di punggung gua. Gua pasang masker gas dan menggambil sebilah pedang dan perisai.
Dengan heroiknya, gua berlari menerjang sang T-Rex bak "Aragorn" dari film "Lord of the Ring". Gua sayat kaki kirinya dengan pedang gua.
"Grrrrraaawwwgh" Geram sang T-Rex kesakitan
Tapi
bahaya belum terlewatkan. Dia berusaha untuk menginjak gua. Dengan telapak kaki
sebesar mobil, siapa pun bakal jadi pepes kalo terinjak. Mengetahui hal itu, Gua
pun locat berguling ke samping seperti kelinci yang lincah menghindari kakinya.
Selanjutnya, dia mengeluarkan serangan laser beruntun dari mulutnya. Pew! Pew!
Pew! Gua segera mengangkat perisai untuk bertahan dari serangan laser itu.
Setelah serangan selesai, gua kembali menerjang dan memanjat keatas sampai pada
kepala sang T-Rex. Diatas gua lihat om indiana terikat dengan tali rotan yang
tebal. Dia terlihat sangat ketakutan. Segera setelah melihat gua, dia
berteriak.
"Tolong saya! Saya belum mau mati! Saya masih belum nemuin antlantis beserta harta karun di dalamnya!" Begitu katanya.
Gua potong saja tali pengikatnya dan menyuruh om indiana diam sementara gua menghabisi riwayat sang T-Rex. Gua berjalan hati hati ke ujung moncongnya. Terlihatlah. Sebuah bola mata merah raksasa yang terlihat ganas dan menyeramkan. Sorot bagai matanya mengatakan, "Hei Turun kau! Ayo bertarung secara jantan! Gua kunyah kau jadi kornet!" Semakin lama gua lihat matanya, bulu kuduk gua berdiri semua. Segeralah, tanpa pikir panjang lagi, gua tikam matanya dengan pedang gua.
"Grrrraawaawwguaah Grawagawhgaw"
T-Rex itu kembali berteriak kesakitan. Tapi kali ini teriakannya berbeda. Saking sakitnya dia berlari lari, ke kiri dan ke kanan. Berputar putar di aula, sampai pada akhirnya kehilangan keseimbangan dan terjatuh. BAM ! Suara hantaman badannya ke tanah menggema di seluruh aula. Gua yang berada diatas kepalanya juga ikut tejatuh dengan kepala membentur tanah. Gua lihat bintang bintang berjatuhan di atas kepala gua, dan tak lama kemudian, semuanya gelap....
Tiba tiba, terdengar suara memanggil manggil.
"Dik.. Dik.. bangun!" Seru suara itu.
"Om indiana? Itu kah kamu?"
"Om indiana? ini gua Adil! Bangun dik! Udah ada guru mau masuk!"
"Eh?"
Gua terbangun di depan laptop gua yang menyala, menampilkan browser dengan alamat situs blogger tercantum pada Address Bar-nya. Terseretlah gua kembali ke kenyataan. Ke sebuah ruangan kelas sederhana dengan udara dingin berhembus dari pendingin ruangan di dalamnya. Gua ketiduran rupanya, hehe.
###
Hi.
Tulisan ini gua buat sebagai awalan penyemangat diri, dalam menebarkan catatan perjalanan dan hal hal seru selama SMA ini. Random memang. Tapi begitulah nyatanya. Setiap hari selalu ada aja yang baru dan aneh.
Catatan ini gua buat mengingat kecilnya suatu eksistensi yang namanya "manusia" . Terperangkap pada luasnya dunia. Terombang ambing di atas ketidakpastian masa depan. Saking kecilnya, lambat laun waktu akan menghapus eksistensi kita. Tanpa jejak yang ditinggalkan, dunia akan melupakan diri kita. Untuk itulah, disini gua tinggalkan catatan. Catatan seorang laki laki bernama "Adika Putra Pangestu" aka Sensei, dalam menjalani kehidupannya.
Well, anyway, selain cerita, kadang mungkin gua juga akan nge-post artikel motivasi, biar kalian ngga bosen ngejalanin kehidupan selama SMA ini. So, Readers... Please bear with me from now on. :)
0 komentar:
Post a Comment